on Rabu, 30 Juni 2010
Dua jam menuju bulan baru, Juli bulan ketujuh. Setengah tahun terlewati. Masa sebagai salah satu komposisi dari materi, kadang berlalu tanpa kita sadari, seolah menunggu hingga tersadar ada sesuatu yang terlewatkan. Satu, dua, tiga,dan seterusnya tahun telah berlalu. Masa itu tak akan kembali. Jelas saja, karena memang demikian seharusnya. Yang terjadi mungkin kita sadari, tapi tak selalu kita mengerti. Betapa banyak yang harus kita lalui. Aku memiliki kekuasaan, demikian pula kau memiliki kekuasaan, setidaknya atas diri kita sendiri. Tapi apakah kita benar-benar berkuasa atas diri kita? Tak ada yang benar-benar bisa memastikan. Keadaan akan menjadi sesuatu yang janggal, bila hanya memikirkan bagaimana. Mungkin kita perlu bantuan mengapa (untuk dunia ini menemukan kata “mengapa”). Dan manusia memang selalu saja bisa untuk bertanya. Maka mengapa mereka harus bertanya? Bagaimana dengan mempertanyakan pertanyaan?? Ahh…bisa saja usang pikirku. Lebih baik kunikmati saja apa yang ada sekarang (mungkin begitu kata mereka). Tapi salahkan untuk bertanya? Mungkin jadi resah aku dibuatnya. Ada banyak hal yang menjadi misteri, terbengkalai di telan keangkuhan jaman. Kau? Mengapa masih saja kau rindukan, bila memang tiada lagi harapan. Hanya pertanyaan mungkin yang mampu jadi pelipurnya. Tapi bukankah kita bisa berpersepsi sekehendak hati?? Ingatlah jaman tak bisa benar-benar dibohongi. Ada banyak cara berkilah, percayalah…hahahaa…

Dasar kau manusia, kalian memang makhluk sempurna. Perih, lara pun kau bisa buat jadi senyum dan tertawa gembira. Tapi apakah kegembiraan itu sebenarnya? Bermula dari apakah ia? Cinta kah?? Hfffuh….Menyadari dan kemudian kau tersenyum. Berharap saja kita akan tersenyum selamanya, seakan masa pun takluk, abadi begitu kata orang. Tak ada yang bisa disalahkan, karena ada lakon yang harus kita mainkan (????). dan yang pasti sejuta tanda tanya akan lebih berarti dari satu seru vonis dan penghakiman, angkuh!!