Hanya Sendiri

on Jumat, 13 Maret 2009
Akulah yang menanti dirimu wahai kehidupan
Sendirian, tanpa jejak kucoba melangkah
Tanpa kata kucoba berbicara
Tanpa asa, kucoba terbangkan jiwaku ke negeri tempat para resi bertapa dengan mesranya

Mengerilah engkau wahai keabadian

Tak relakah engkau biarkan aku mencicipi secawan anggur saripatimu?
Agar aku bisa bertemu dengan kehidupan
Disini, dikuil para pertapa dengan tulus jiwanya mengabdi

Saat tak ada lagi keabadian, saat tak ada lagi penderitaan
Yang ada hanyalah aku dan kehidupan
Yang bercumbu mesra sembari bermanja
Sambil berdendang dengan syair-syair kemanusiaan diatas pusara ketidakadilan

Akulah kehidupan yang mendambakan kehidupan
Karena yang abadi hanyalah perubahan

0 komentar:

Posting Komentar