Tak bisa dipungkiri, bahwa
semangat itu naik turun meskipun tak pernah padam. Setiap masa yang terlewati
memberikan pelajaran dan makna berharga yang seharusnya tidak hilang begitu
saja. Meski pernah suatu masa dirundung sesal, maka kedepan seharusnya penyesalan
seperti itu bisa antisipasi.
Mungkin aku tak segarang
kawan-kawan, terlalu pengecut untuk bisa disebut bergerak. Jargon-jargon tak
dipungkiri memang membuat semangat dan keinginan itu membuncah kembali. Tetapi apa
yang bisa kulakukan? Tak bijak memang jika harus menyalahkan keadaan. Keadaan tentu
saja tidak salah dan tidak akan salah. Memang harus diakui aku ini masih
pengecut, tidak cukup nyali membuat adrenalin ini bersorak sorai menghadapi
ketakutan akan kenyataannya.
Hal itu tidak boleh terjadi
sebenarnya. Demi masa dan demi yang menimpa siapapun juga, kearifan harus
senantiasa dibangun dari kenyataan. Dengannya tangan-tangan Tuhan bekerja.
Tuhan itu Maha Benar. Bagaimana tangan Tuhan bekerja tidak pernah salah. Dan belajar
darinya bisa membuat kita semakin cerdas, kurasa.. Itulah yang seharusnya ada pada “diri” ini yang, sekali lagi seharusnya, selalu bisa merasakan, Tuhan
itu sungguh dekat.
Dan pada akhirnya harus kuakui,
jika aku masih terlalu takut sendiri..
0 komentar:
Posting Komentar