Memoar

on Rabu, 11 Desember 2013
Tak bisa dipungkiri, bahwa semangat itu naik turun meskipun tak pernah padam. Setiap masa yang terlewati memberikan pelajaran dan makna berharga yang seharusnya tidak hilang begitu saja. Meski pernah suatu masa dirundung sesal, maka kedepan seharusnya penyesalan seperti itu bisa antisipasi.

Mungkin aku tak segarang kawan-kawan, terlalu pengecut untuk bisa disebut bergerak. Jargon-jargon tak dipungkiri memang membuat semangat dan keinginan itu membuncah kembali. Tetapi apa yang bisa kulakukan? Tak bijak memang jika harus menyalahkan keadaan. Keadaan tentu saja tidak salah dan tidak akan salah. Memang harus diakui aku ini masih pengecut, tidak cukup nyali membuat adrenalin ini bersorak sorai menghadapi ketakutan akan kenyataannya.

Hal itu tidak boleh terjadi sebenarnya. Demi masa dan demi yang menimpa siapapun juga, kearifan harus senantiasa dibangun dari kenyataan. Dengannya tangan-tangan Tuhan bekerja. Tuhan itu Maha Benar. Bagaimana tangan Tuhan bekerja tidak pernah salah. Dan belajar darinya bisa membuat kita semakin cerdas, kurasa..  Itulah yang seharusnya ada pada “diri” ini yang, sekali lagi seharusnya, selalu bisa merasakan, Tuhan itu sungguh dekat.

Dan pada akhirnya harus kuakui, jika aku masih terlalu takut sendiri..

0 komentar:

Posting Komentar