Sedikit Tentang Ketergantungan

on Senin, 20 Januari 2014
Salah satu tokoh dari teori ketergantungan adalah Andre Gunder Frank, seorang ekonom Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa “….Kapitalisme, baik yang global maupun yang nasional, adalah faktor yang telah melahirkan keterbelakangan di masa lalu dan yang terus mengembangkan keterbelakangan dimasa mendatang”.

Pada tahap ini berbeda antara marxis dengan penganut ketergantungan. Jika marxis menganggap kapitalisme akan melahirkan kemakmuran sekaligus penindasan yang pada akhirnya akan melahirkan masyarakat sosialis yang salah satunya oleh kaum Bolsyewik dilakukan dengan jalan revolusioner, maka ketergantungan justru menganggap kapitalisme sebagai biang keladi keterbelakangan.

Frank dalam teorinya mengembangkan konsep dari Prebisch mengenai negara pusat dan pinggiran yang lebih menekankan pada aspek politis antara modal asing di negara-negara pinggiran (satelit). Dalam rangka mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, pemilik modal asing ini bekerjasama dengan pemerintah dan kaum borjouis lokal sehingga memunculkan kebijakan-kebijakan yang memihak pada pemilik modal tersebut yang mengorbankan kepentingan masyarakat luas. Sehingga ada tiga aktor utama dalam pembangunan, yaitu modal asing, pemerintah dan borjuis lokal. Dan selanjutnya bisa ditebak, bahwa kegiatan perekonomian kemudian menjadi “tergantung” dan memunculkan ketimpangan yang lebar dalam masyarakat negara tersebut. Borjuasi lokal atau dalam istilah kita adalah pengusaha nasional, dalam kondisi ketergantungan menjadi tidak berarti karena adanya mereka adalah dalam rangka untuk kepentingan asing. Akumulasi modalpun akan lari ke pemilik asing sehingga bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi negara yang tergantung tersebut menguntungkan negara pusat sebagai pengekspor modal.

Disisi lain, anjuran bedikari seolah hanya menjadi slogan saja. Membangun industri di negara pinggiran bukan perkara mudah, karena teknologi dan pasar sudah dikuasai oleh perusahaan multinasional yang telah mapan. Pentahapan menuju masyarakat sosialis juga tidak berlaku disini, karena negara penggiran seringkali adalah negara kapitalis tanpa melalui tahapan feodal dan revolusi borjuis. Karena memang kaum borjuis telah dimapankan oleh kerjasama semu dengan pemilik modal. Oleh karenanya bagi Frank, keterbelakangan hanya bisa diatasi melalui revolusi yang melahirkan sistem sosialis, karena memang tidak mungkin ada perkembangan bagi negara satelit selama negara satelit tersebut masih menginduk ke negara pusat (metropolis).

0 komentar:

Posting Komentar