Bukan Altar Dalam Kuil

on Kamis, 14 Mei 2009
berkata-kata mereka..
bercanda tawa mereka..
bersuka cita mereka..
disini, di altar suci ini....

bersedih hati mereka..
menangis pilu mereka..
merenung murung mereka..
disini, di altar suci ini....

satu..dua..tiga dan semuany bersorak.
memadu kasih atas nama cinta.
lebih dari pemujaan,lebih dari pengharapan.
kuil suci ini telah berubah menjadi pasar kenikmatan....

altar suci dlm kuil suci ini tetap diam.
siapapun yg datang ia diam.
apapun yg mereka lakukan ia tetap diam.
diam..diam..diam..dan ia tetap diam.
kuil suci ini ternyata berdiri tanpa pemuka, tanpa resi, dan tanpa penjaga....

kuil suci ini kini roboh dan tiada lagi berdiri.
mereka pun kebingungan.
mereka pun kehilangan.
mereka kemudian mengais-ais reruntuhan,semoga masih ada yg trsisa utk didirikan kemudian.
lagi,mereka mendirikan kuil suci ini; tanpa resi, tanpa pemuka, dan tanpa penjaga....

kuil suci ini kemudian menangis dan mengadu atas keadaannya kepada altarnya yang selalu kokoh berdiri.
altar diam, dan diam, karena sudah seharusnya ia diam.
memaksa dan ia tetap diam....

tak lama mereka berbondong-bondong datang kembali membawa obor ditangan kanan dan kirinya.
bakar dan membakar, mereka membakar kuil suci ini yang kemarin mereka dirikan.
"Hanguslah, aku tidak membutuhkan kamu lagi.." kata salahsatu dari mereka.
kuil suci ini hangus,roboh dan hancur dengan altarnya yg tetap diam dan berdiri....
Hingga pada akhirnya mereka serentak bertanya,apakah hanya ada altar dalam kuil suci ini?

0 komentar:

Posting Komentar