Hidup adalah Pilihan (???)

on Kamis, 14 Mei 2009
Kesempatan, itulah mungkin kunci bagi ketersingkapan pilihan. Membaca kesempatan, berarti ada peluang mendapatkn pilihan. Mendapatkan pilihan berarti potensi untuk suatu tindakan. Dan tindakan adalah jalan bagi pengabdian. Tapi sesederhana itukah??
Setidaknya tidak ada pilihan dari kita untuk minta dilahirkan sebagai jawa,sunda,batak,dsb.Tiada pula pilihan bagi kita untuk dilahirkan di keluarga islam,kristen,hindu,budha,atheis,dsb. Tidak pula pilihan dilahirkan sebagai anak presiden, pengusaha, pejabat, pemulung, pengemis, dsb.

Dan disuatu hari didalam bis,dalam sebuah prjalanan, naik seorang wanita paruh baya lusuh khas kaum2 marjinal&trpinggirkan dgn anak balita dan seorang anak wanita, yg barangkali adalah anaknya. Balita itu menggendong boneka "maskot galileo" yg jg lusuh. Mungkin ibu nya brharap besar pada anakny,kelak akan hebat spt galileo. Atau setidaknya brpendidikan tinggi sperti penyimbolan dlm bonekanya itu. Tp apakah mereka punya pilihan, ditengah kampanye pndidikan gratis,murah dan brkualitas msih menjadi wacana?

Sesaat dua pengamen datang, pergi, datang yang lain, pergi, dan tetap datang yg laen lgi dan pergi. Ibu itu tanpa segan memilih untuk memberi mereka semua uang yg mungkin ckup brarti baginya. Ibu itu bisa memilih utk memberi karena memiliki uang (kdermawanan dr kaum marjinal yg mengharukan), tp apakah pengamen punya pilihan utk tidak mengamen jika itu adalah sesuatu yg plg menjanjikan baginy? Ada juga Adam yg memilih makan buah khuldi,hingga menyebabkan ia "terlempar" kedunia yg fana ini, yg barangkali bukan pilihannya..

Setiap orang pasti memiliki pilihan dan pada akhirny memilih. Tapi apakah pilihan itu sekehendak dgn hatinya,belum tentu. Apakah pilihan itu identik dgn duit seperti korban rob yg seringkali rumahnya terendam rob,sedangkan ia tidak bisa berbuat apa2 untuk memilih "membeli kenyamanan" hanya karena ia tidak berduit?? Ataukah identik dgn intektualitas seperti seorang dosen yg memilih mengajar matkul A drpd matkul B, padahal ia matang dikeduanya?? Mungkin hanya diri kita yang tahu..Atau jangan-jangan ungkapan "hidup adalah pilihan" hanya sesuai bagi mereka2 yg diuntungkan oleh nasib??

0 komentar:

Posting Komentar